Senin, 02 April 2018

Pengetahuan Lingkungan


Pengentahuan Lingkungan
            Pengetahuan Lingkungan hidup atau environment yang berasal dari environner (Bahasa Perancis), yang artinya melingkari atau mengelilingi, dapat didefinisikan sebagai kondisi di sekitar suatu organisme atau sekelompok organisme dan kondisi sosial budaya yang kompleks yang mempengaruhi individu maupun masyarakat. Karena manusia hidup pada dunia alam dan sekaligus dunia sosial budaya, maka keduanya menjadi bagian yang amat penting dari lingkungan hidup. Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya. Ilmu Lingkungan bersifat multidisiplin, artinya mencakup berbagai disiplin ilmu lainnya secara terintegrasi, seperti ekologi, geologi, ekonomi, sosiologi, antropologi, dan ilmu politik, secara holistik/menyeluruh dan berpandangan terbuka.
            Ilmu lingkungan yang semakin berkembang dan banyak mengeluarkan hasil, model, dan teori yang semakin meningkat jumlahnya harus didasari oleh asas yang kokoh dan kuat. Asas-asas yang terdapat dalam pengetahuan lingkungan yaitu ada 14 asas. Berikut ini penjelasan dari asas-asas pengetahuan lingkungan :

ASAS 1
            “Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup populasi, atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau yang terlepaskan. Energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya, tetapi tidak mungkin hilang, atau dihancurkan, atau diciptakan”
Penjelasan : Asas ini sama dengan hukum termodinamika pertama dan asas ini juga dikenal dengan hukum konservasi energi. Asas ini menerangkan bahwa energi dapat diubah-ubah, dan semuaenergi yang memasuki jasad hidup, populasi, atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan sehingga sistem kehidupan dapat dianggap sebagai pengubah energi.

ASAS 2
            “Tidak ada sistem konversi energi yang sepenuhnya efisien”
Penjelasan : Asas ini sama dengan hukum termodinamika kedua yang banyak dipakai dan berlaku dalam fisika. Energi ini tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah ke dalam bentuk yang kurang bermanfaat.

ASAS 3
            “Materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman adalah kategori-kategori sumber alam”
Penjelasan : Perubahan energi oleh sistem biologi berlangsung pada kecepatan yang sebanding dengan adanya materi dan energi di alam lingkungannya. Ruang yang sempit bagi suatu populasi yang tinggi kepadatannya akan mengakibatkan gangguan terhadap proses pembiakan,  tetapi sebaliknya jika ruang yang terlalu luas akan mengakibatkan jarak antara individu dalam sebuah populasi menjadi terlalu jauh. Oleh karena itu pengaruh ruang secara asas adalah beranalogi dengan materi dan energi sebagai sumber alam. Semua bergantung pada adanya cukup waktu dan energi untuk menempuh jarak antara tempat semula dan tempat tujuan. Makin beranekaragaman jenis suatu spesies makin berkurang bahaya bagi spesies itu menghadapi perubahan lingkungan.

ASAS 4
            “Untuk semua kategori sumber alam, apabila ketersediaannya mencapai optimum, maka pengaruh penambahan satu unit akan menurun sejalan dengan peningkatan sumber alam tersebut sampai suatu batas maksimum. Melampaui batas maksimum ini, tidak akan ada pengaruh yang menguntungkan”
Penjelasan : Untuk semua kategori sumber alam, kecuali waktu dan keanekaragaman, kenaikan di atas batas maksimum akan merugikan karena adanya pengaruh keracunan. Ini merupakan pengaruh penjenuhan, atau prinsip pengosongan. Dalam banyak gejala akan terjadi peningkatan peluang untuk terjadi kerusakan sistem justru pada tingkat maksimum ketersediaan sumber alam.

ASAS 5
            “Ada dua tipe sumberdaya yang berbeda secara mendasar yaitu sumberdaya yang peningkatan ketersediaannya akan memacu penggunaan selanjutnya, dan sumberdaya yang tidak mempunyai daya pemacu seperti tersebut”
Penjelasan : Kenaikan penggadaan sumberdaya merangsang kenaikan pendaya-gunanya. Misalnya suatu jenis hewan yang sedang mencari sumber bahan makanan, kemudian suatu jenis makanan tiba-tiba muncul menjadi sangat banyak jumlahnya maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya pada makanan itu.

ASAS 6
            “Individu-individu atau species-species yang memiliki jumlah keturunan yang lebih besar dibanding dengan saingannya, cenderung akan menggantikan saingannya”
Penjelasan : Umumnya, suatu spesies yang dapat bertahan hidup ialah dalam keadaan keseimbangan alam secara keseluruhan mempunyai daya pembiakan yang lebih tinggi dari pada spesies yang ingin mencoba untuk mengambil alih.

ASAS 7
            “Keanekaragaman yang mantab dari komunitas-komunitas akan lebih tinggi pada lingkungan yang dapat diramalkan”
Penjelasan : Lingkungan yang stabil secara fisik merupakan sebuah lingkungan yang terdiri atas banyak spesies, dari yang umum hingga yang jarang dijumpai.

ASAS 8
            “Apakah suatu habitat menjadi jenuh oleh keanekaragaman species dalam takson tertentu, bergantung kepada bagaimana nisia dipisahkan dalam takson tersebut”
Penjelasan : Kelompok taksonomi tertentu dari suatu jasad hidup ditandai oleh keadaan lingkungannya yang khas (nicia), tiap spesias mempunyai nicia tertentu. Spesies dapat hidup berdampingan dengan spesies lain tanpa persaiangan, karena masing-masing mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda di alam.

ASAS 9
            “Keanekaragaman komunitas apa pun sebanding dengan biomassa dibagi dengan produktivitasnya”
Penjelasan : Marowitz (1968) menyimpulkan, bahwa ada hubungan antara biomasa, aliran, energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
ASAS 10
            “Perbandingan biomassa terhadap produktivitas akan menaik sepanjang waktu dalam lingkungan fisik yang stabil, sampai tercapai suatu bentuk asimtot”
Penjelasan : Sistem biologi menjalani evolusi yang mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil, dan memungkinkan berkembangnya keanekaragaman.

ASAS 11
            “Sistem yang sudah mantap (dewasa) akan mengeksploitasi sistem yang
belum mantap”
Penjelasan : mengandung arti ekosistem, populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindahkan energi, biomasa, dan keanekaragaman tingkat organisasi ke arah yang belum dewasa. Dengan kata lain, energi, materi, dan keanekaragaman mengalir melalui suatu kisaran yang menuju ke arah organisasi yang lebih komplek. Dari subsistem yang rendah keanekaragaman nya ke subsistem yang tinggi keanekaragamannya.

ASAS 12
            “Kesempurnaan daya adaptasi tiap sifat atau atribut bergantung kepada nilai penting relatif dari suatu lingkungan tertentu”
Penjelasan : Populasi dalam ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadap perubahan lingkungan fisiko-kimia dibandingkan dengan populasi dalam ekosistem yang sudah mantap. Populasi dalam lingkungan dengan kemantapan fisikokimia yang cukup lama, tak perlu berevolusi untuk meningkatkan kemampuannya beradaptasi dengan keadaan yang tidak stabil.

ASAS 13
            “Lingkungan yang secara fisik stabil memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologik di dalam ekosistem yang mantap, yang menggalakkan kestabilan populasi”
Penjelasan : Pentingnya memperluas ruang lingkup ekologi murni menjadi ilmu lingkungan yang memiliki batasan lebih luas.

ASAS 14
            “Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi bergantung kepada jumlah keturunan dari populasi sebelumnya yang berpengaruh pada populasi tersebut”
Penjelasan : Asas 14 ini merupakan kebalikan asas 13, tidak adanya keaneka ragaman yang tinggi pada rantai makanan dalam ekosistem yang belum mantap, menimbulkan derajat ketidak stabilan populasi yang tinggi.

Alasan memilih asas 2 :
            Asas 2 adalah ilmu pengetahuan lingkungan yaitu ”tidak ada sistem konversi energi yang sepenuhnya efisien”. Penjelasan tentang asas 2 ini kami kelompok 9 membahas tentang manfaat daun singkong. Daun singkong disini memiliki berbagai manfaat saat dikonsumsi seperti penambah daya tahan tubuh terhadap penyakit karena kandungan vitamin C yang cukup tinggi dan juga bisa dimanfaatkan sebagai obat kecantikan. Dari bagian daun singkong terdapat bagian daun dan batang, manfaat daun singkong bisa dikonsumsi sedangkan batang daun singkong tidak layak untuk dikonsumsi karena terdapat getah didalamnya. Batang daun singkong yang tidak dapat dikonsumsi bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lain karena memiliki sifat organik dapat diurai dan diproses dengan bantuan bakteri (dekomposer) pembusuk menjadi pupuk organik. Kemudian pupuk ini dimanfaatkan oleh tumbuhan lain untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan.

Alasan memilih asas 14 :
            Asas 14 dalam pengetahuan lingkungan yaitu “Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi bergantung kepada jumlah keturunan dari populasi sebelumnya yang berpengaruh pada populasi tersebut”. Dalam penjelasan tentang asas 14 disini kami kelompok 9 membahas tentang kebun jagung. Kebun jagung yang kami bahas adalah bagaimana kebun jagung itu masih dapat  digunakan atau masih bisa diproduksi kemudian kebun jagung tersebut setelah dipanen sudah tidak dimanfaatkan lagi dan sudah tidak berproduksi. Kemudian kebun jagung yang sudah tidak dimanfaatkan dapat menimbulkan hama gulma seperti rumput liar.


SUMBER :

Link video pengetahuan lingkungan :